MUSKAT - Pimpinan dari partai anti-Islam Belanda mengecam penampilan dari Ratu Beatrix yang mengenakan busana Muslim saat mengunjungi masjid di Oman dan Uni Emirat Arab (UEA).
Pada saat berkunjung ke negara Teluk itu, Ratu Beatrix tampak mengenakan busana Muslim dan juga jilbab. Penampilan itu ditujukan sebagai rasa hormatnya ketika mengunjungi tempat ibadah di Oman dan UEA.
Ratu Beatrix juga tampak menanggapi pertanyaan para wartawan tentang adanya komentar dari anggota Parlemen Belanda Geert Wilders terkait busana Muslim dan jilbab yang dikenakannya pada saat ke Abu Dhabi, UEA. Wilders menilai, pakaian itu merupakan simbol penindasan terhadap perempuan.
Wilders merupakan seorang politisi anti-Islam yang cukup terkenal di Belanda. Dirinya kerap mengecam busana Muslim dan pembangunan masjid. Pemerintah Belanda sendiri juga berniat akan melakukan pelarangan baju Muslim jenis burqa di Belanda.
Politisi anti-Islam itu juga sempat mengkritik Ratu Beatrix yang sempat berpidato tentang isu lingkungan. Wilders menyebut, Ratu Beatrix diam-diam berubah haluan politik.
Meski demikian, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte langsung membela sang ratu pada saat menjawab pertanyaan dari Wilders.
"Ketika Yang Mulia mengunjungi tempat ibadah, pakaian yang dikenakan harus sesuai guna menghormati umat Islam," ujar Rutte, seperti dikutip Daily Mail, Jumat (13/1/2012).
Pada saat berkunjung ke negara Teluk itu, Ratu Beatrix tampak mengenakan busana Muslim dan juga jilbab. Penampilan itu ditujukan sebagai rasa hormatnya ketika mengunjungi tempat ibadah di Oman dan UEA.
Ratu Beatrix juga tampak menanggapi pertanyaan para wartawan tentang adanya komentar dari anggota Parlemen Belanda Geert Wilders terkait busana Muslim dan jilbab yang dikenakannya pada saat ke Abu Dhabi, UEA. Wilders menilai, pakaian itu merupakan simbol penindasan terhadap perempuan.
Wilders merupakan seorang politisi anti-Islam yang cukup terkenal di Belanda. Dirinya kerap mengecam busana Muslim dan pembangunan masjid. Pemerintah Belanda sendiri juga berniat akan melakukan pelarangan baju Muslim jenis burqa di Belanda.
Politisi anti-Islam itu juga sempat mengkritik Ratu Beatrix yang sempat berpidato tentang isu lingkungan. Wilders menyebut, Ratu Beatrix diam-diam berubah haluan politik.
Meski demikian, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte langsung membela sang ratu pada saat menjawab pertanyaan dari Wilders.
"Ketika Yang Mulia mengunjungi tempat ibadah, pakaian yang dikenakan harus sesuai guna menghormati umat Islam," ujar Rutte, seperti dikutip Daily Mail, Jumat (13/1/2012).
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar