Jenis Vitamin yang Diperlukan dan Tak Diperlukan Tubuh

Vitamin dan mineral sangat penting untuk tubuh. Penelitian menunjukkan vitamin dan mineral dapat membantu mencengah kanker dan penyakit jantung, juga gangguan kesehatan lainnya. Namun tidak semua vitamin bermanfaat untuk tubuh, bahkan untuk orang-orang tertentu justru bisa berbahaya.

Buah-buahan, sayuran, dan makanan yang diperkaya vitamin sebenarnya sudah cukup memenuhi kebutuhan harian akan vitami dan multivitamin. Tapi suplemen terkadang bisa menawarkan cara yang lebih mudah.

Apa saja vitamin dan mineral yang dibutuhkan?

Seperti dilansir Health.com, jumat (13/1/2012), beikut adalah panduan cepat untuk mengetahui apa saja nutrisi yang bemanfaat dan mana yang ternyata tidak.

Beta-karoten

Ditemukan pada wortel, ubi jalar, dan paprika hijau. Antioksidan ini diubah dalam tubuh menjadi vitamin A dan penting untuk mata yang sehat, sistem kekebalan tubuh, dan kulit yang baik.

Tidak ada bukti penelitian yang merekomendasikannya untuk mengobati kanker. Bahkan, sebuah penelitian tahun 2004 menemukan bahwa suplemen vitamin A sebenarnya dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada perokok.

Hindari suplemen jika memiliki keiassan merokok. Asupan beta-karoten dari buah-buahan dan ssayuran akan jauh lebih baik.

Kalsium

Tubuh membutuhkan kalsium, dan kebanyakan diperoleh dari produk susu seperti susu, yoghurt, dan keju. Kalsium penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteopoosis. Untuk yang tidak suka susu, suplemen bisa berguna.

Tapi suplemen kalsium sebaiknya dihindari jika rentan terhadap batu ginjal atau bagi wanita berusia 70 tahun keatas. Sebuah penelitian tahun 2010 menemukan bahwa suplemen kalsium berisiko memicu serangan jantung pada wanita menopause.

Jika memutuskan untuk meminum suplemen jangan mengkonsumsi lebih dari 500 mg dalam satu waktu. Barengi dengan vitamin D untuk meningkatkan penyerapan kalsium.

Asam folat

Asam folat berfungsi mencegah kerusakn saraf fan ditemukan dalam sereal sarapan yang diperkaya asam folat, sayuran berwarna hjau tua, kacang-kacangan, jus jeruk, roti, dan pasta.

Mengkonsumsi 400 mikrogram sehari atau 600 mikorgram ketika sedang hamil atau menyusui bis berbahaya. Asam folat sebaiknya diperoleh dari makanan, suplemen, atau keduanya. Belum ada bukti yang mendukung bahwa asam folat dapat memerangi kanker, penyakit jantung koroner, atau penyakit mental.

Zat Besi

Mineral ini penting untuk menjaga fungsi sel-sel darah merah dan mencegah anemia. Zat besi sebiknya diperoleh dari sumber makanan, seperti daging ranpa lemak, makanan laut, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.

Suplemen mungkin diperlukan jika penderita anemia, atau dokter bisa meresepkannya sebelum operasi. Peempuan, terutama yang sedang hamil atau menstruasi juga memerluka.

Multivitamin

Tidak ada bukti yang kuat mendukung bahwa mutivitamin dapat membantu mencegah kanker payudar. Manfaatnya diyakini hanya bisa untuk mengurangi risiko kanker pada penderita gizi buruk.
Sebuah penelitian besartahun 2009 gagal menemukan efek positif multivitamin untuk mengatasi kanker pada wanita postmenopause. Tapi, multivitamin bukan ide yang buruk jika sedang bepergian.

Kalium

Kalium dapat menurunkan tekanan darah, mengobati irama jantung yang tidak teratur, dan melawan efek terlalu banyak sodium(garam). Zat ini banyak ditemukan dalam pisang, kismis, sayuran hijau, jeruk dan susu.

Perlu diingat bahwa terlalu banya kalium bisa berbahaya bagi orang tua dan penderita penyakit ginjal.

Selenium

Tubuh membuthkan hanya sejumlah kecil antioksidan ini. Selenium ditemukan dalam daging, makanan laut, telur, dan roti. Sebuah penelitian menemukan bahwa mengkonsumsi 2oo mikrogram selenium sehari mngurangi risiko kanker prosat, paru-paru, dan kanker kolorektral.
namun sebaiknya jangan mengandalkan selenium untuk menurunkan riiko kanker. Asupannya sebaikya diperoleh dari makanan saja.

Vitamin C

Zat ini banyak dipuji sebagai obat untuk semua penyakit dan ditemukan dalam buah jeruk, berry, brokoli, dan paprika hijau. Vitamin C juga dipercaya mencegah pilek.

Suatu penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi vitamin C secara teratur bisa mengurangi pilek selama sehari. Cobalah untuk memperoleh cukup vitamin C melalui makanan.

Vitamin D

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan diperlukan untu kesehatan tulang. Sebagian besar vitamin D didapatkan lewat paparan sinar matahari, bukan makanan.

Terlalu sedikit vitamin D dapat menyebabkan osteoporosi dan rakhitis pada anak-anak. Beberapa bukti menunjukkan bahwa vitamin ini dapat mengurangi risiko diabetes tipe 1 dan 2 dan mutiple sceloris, namun masih diperdebatkan.

Hanya sedikit sinar matahari yang diperlukan untuk kebutuhan vitamin D, dan beberapa makanan juga sudah dipekaya, maka kekurangan vitamin D bukanlah hal yang biasa.

Suplemen vitami D bisa bermanfaat, terutama jika tidak mendapat cukup paparan sinar matahari, berusia di atas 50 tahun, atau berkulit gelap.

Vitamin E

Awalnya, antioksidan ini dipercaya bisa melindungi jantung. Tapi sebuah percobaan besar yang diterbitkan pada tahun 2005 menemukan bahwa 600 unit internasional (IU) vitamin E setiap hari tidak mencegah kanker, juga tidak menurunkan risiko serangan jantung atau stroke pada perempuan setnga  baya atau lansia.

Baru-baru ini, sebuah peneliian tahun 2008 tidak menemukan manfaat dari 400 IU vitamin E setiap hari pada pria paruh baya dan yang lebih tua.

(pah/ir)